Rekulturisasi Empat Titik Forma dan Meaning pada Epistemik Suku Murba di Indonesia: Sebuah Pendekatan bagi Misi Kontekstual

Authors

  • Yosep Belay Sekolah Tinggi Teologi Anugrah Indonesia

DOI:

https://doi.org/10.2500/kerugma.v6i2.162

Abstract

Upaya manusia memahami realitas dirinya, lingkungan dan Yang Ilahi menghadirkan semacam wawasan dunia sebagai panduan hidup. Usaha-usaha ini sudah hadir dalam pola kehidupan masyarakat primal melalui berbagai sumber yang dipercaya mampu memberikan tuntunan bagi dirinya. Secara khusus di Indonesia, pola pengetahuan masyarakat primal memiliki ciri yang hampir sama dimana bentuk pengetahuan mula-mula yang diklaim tersebut kemudian diwariskan dalam berbagai bentuk kepada komunitas suku sebagai panduan hidup. Tulisan ini bertujuan menganalisis pola pengetahuan masyarakat primal di Indonesia kemudian berusaha mengkonstruksikan pendekatan teologi dan misi kontekstual melalui pola pendekatan kritik rekulturisasi empat titik forma dan meaning untuk menemukan signifikansi yang dapat digunakan. Metode yang digunakan adalah kualitatif deskriptif dan studi komparasi. Adapun hasil yang ditemukan pada bagian titik temu dijumpai beberapa bagian dalam konten kultur yang dapat digunakan sebagai instrumen misi dan teologi kontekstual. Beberapa lainnya yang tidak memungkinkan untuk diakomodasikan, perlu dilakukan rekulturisasi pada forma dan meaning dengan tetap mempertahankan karakter dari kultur lokalnya. Kata Kunci: Konsep Pengetahuan, Suku Murba Indonesia, Teologi dan Misi Kontekstual.

Downloads

Published

2025-05-05

How to Cite

Belay, Y. (2025). Rekulturisasi Empat Titik Forma dan Meaning pada Epistemik Suku Murba di Indonesia: Sebuah Pendekatan bagi Misi Kontekstual . KERUGMA: Jurnal Teologi Dan Pendidikan Agama Kristen, 6(2), 20–40. https://doi.org/10.2500/kerugma.v6i2.162

Issue

Section

Articles